Judul : Koma Tanpa Titik
Nama Penulis : Elvira
Penerbit : One Peach Media
Nomor ISBN : 978-623-6516-94-2
Jumlah Hal : 86 hal
Tentang Penulis : Penulis menyukai
tulisan bertajuk cinta, perempuan, motivasi, dan buku-buku tentang anak. Penulis
sudah menerbitkan banyak karya, diantaranya adalah : Motivator Terbaik adalah
Dirimu Sendiri (Mer-C Publishing, 2017), Penantian Berharga (OPM, 2018), Menunda
Tabir Rindu (JSI Press, 2017), Welcome To Becoming Writer (Penerbit WR, 2018), Yang
Ingin Kulupakan (OPM, 2017), Hadiah Untuk Ibu (Penerbit Ernest Indonesia,
2017), The Sense of Happiness (Raditeens, 2017), Secangkir Air Mata (Mandala
Pratama Publishing, 2017), Denting Cinta (Raditeens, 2018) dan karya lainnya.
Blurb :
Aku tahu, kau benci diperdaya,
tapi aku suka memperalat hatimu
Maafkan aku yang acap kali
mencuri warna matamu,
demi memintal keluwung di atas
cerita
Aku tahu, kau tak sudi tertipu
Tapi lagi dan lagi kugunakan cintamu
demi koma yang kupetik dari
suara pilu milikmu
Sayangku,
janganlah kau menjemu dahulu
hingga hati mengunci kegilaan
Aku tak akan pernah membubuhkan
titik
untuk larik-larik yang tak pernah
usai
Biarkan saja aku memperdaya cintamu,
berulang-ulang hingga puisiku utuh.
Q and A :
Udah lama gak ngereview, btw, penulis udah nanyain tuh😬
Bagaimana Oktobermu?
Hai November …
Selamat datang musim hujan.
Selamat datang musim dingin.
Bisa dibilang oktoberku biasa-biasa aja.
By the way di bulan oktober kemarin,
aku sebenarnya bikin planning mau membaca beberapa buku. Sayangnya, beberapa
buku yang sudah kutergatkan belum juga selesai dibaca. Alasannya karena buku
ini juga sih sebenarnya. Hehehe, dan untungnya aku berhasil menyelesaikan
bacaanku dan itu sangat menyenangkan.
Selain itu, aku juga disibukkan dengan beberapa pekerjaan. Yah, soal pekerjaan gak usah cerita yaa … soalnya agak njelimet kalo ceritainnya tapi menyenangkan. Ehehe, berikutnya aku mulai melakukan rutinitas harian yang dulu sempat terhenti selama beberapa bulan, diantaranya : berolahraga dua kali seminggu, bersih-bersih rumah, berkebun, dan lain sebagainya. Bisa dibilang, oktober adalah bulan yang baik dan sibuk. Eh, iya … bentar lagi tahun baru loh, aku berencana untuk membuat pencapaian-pencapaian sepanjang tahun 2021 ini.
Bagaimana denganmu?
Omong-omong, aku baru selesai
membaca buku “Koma Tanpa Titik.” Before, aku suka dengan jenis
dan bentuk covernya. Ah, seperti buku sebelumnya, buku ini juga penuh dengan
ilustrasi yang menarik.
Ada tiga bab di dalam buku ini. “Aku,
Kamu dan Jarak.” Masing-masing bab berisi kumpulan puisi yang menarik.
Penulis benar-benar piawai dalam merangkai kalimat metafora.
Di sini dari prolognya aja udah
menarik, seperti : Cinta itu sesederhana kita memberikan telinga untuk
mendengarkan. Namun, bukankah adakalanya perasaan diri sendiri itu butuh didengarkan?
Cinta itu sederhana, yang rumit itu
menemukannya,
Dengan orang yang tepat, kerumitan
kehidupan bisa disederhanakan.
Cuman setengah aja, nanti baca
sendiri yaa …
O iya, buku ini bisa dibaca oleh
kalangan remaja, muda, dan dewasa.
Quotable:
Dan aku tahu,
ke manapun kaki
melangkah,
selalu ada henti untukmu. -hal 2
Duhai waktu,
janganlah kau bermain peran
denganku.
menyaru serupa Khaos tergelung
Khronos: ganar
Baik, baiklah!
Kan kurujuk ulang tungguh
hingga akar berpagut pucuk,
pasrah! -hal 9
Dan aku tahu,
ke mana pun kaki melangkah,
selalu ada
henti untukmu. -hal 13
Aku tidak pernah berani
untuk menginginkan apa pun
di dunia ini.
Hanya kali ini,
Aku mau cintamu saja. -hal 26
Awan teka-teki bergerak di langit
pikiran,
embun kelabu menutup hitam bola mata
Ingin kutangkap,
namun, tiap bulirnya jatuh tertiup
angin bergolak
Entah kenapa, air matamu meruap.
Gemuruh luka menggenang di selasar
mata
Aku tahu, hujan jatuh membasahi
tanah perasaan.
Ingin kutadahkan lengan,
rupanya pilu telah membuat sungai di
dada
Terlampau biru hingga melaut deras
Hati menguapkan sederet enigma
Jikalau tawa tidak terbit dari
matamu,
untuk apa mimpiku ada?
Andai air matamu tidak terenam dalam
genggaman,
adakah hidup untukku?
Sayang,
aku ingin berenang di samudra air
matamu.
Biaran saja aku tenggelam,
mencari tahu apa yang karam di dasarnya
Hatimukah? -hal 42-43
Dengan orang yang tepat,
kerumitan kehidupan
Bisa disederhanakan. -hal 81
Komentar
Posting Komentar