Judul : Persuasion
Penulis : Jane Austen
Penerbit : Noura Books
Tahun Terbit : 2016
ISBN : 978-602-0989-45-7
Harga Buku : Rp 54.000,00
Jumlah Hal : 372 hal
Blurb :
Anne Elliot harus rela melepaskan
kekasihnya, Frederick Wentworth, karena keluarga besar Anne menganggapnya tak
sederajat dengan nama besar bangsawan Elliot. Anne pun tetap menyendiri, tak
mengindahkan pinangan dari pria lain.
Delapan tahu berlalu sejak
perpisahan menyakitkan itu, Frederick kembali hadir di hadapannya. Pria itu
bersikap seolah mereka tak saling mengenal. Sebaliknya, Anne berusaha menutupi
kegugupannya tiap kali harus memandang pria yang masih terus dicintainya itu.
Berbagai kesempatan yang selalu
mempertemukan mereka semakin menyiksa batin Anne. Sebuah pertanyaan pun menghantui
Anne, masihkah Frederick mencintainya, ataukah yang tersisa hanya luka lama di
hatinya.
Q and A :
Kamu kalo baca buku sukanya gimana?
Yaps … untuk buku ini, aku bacanya
sambil duduk. Ceritanya gini, kebetulan di tempat kerja emang lagi slow, biasa gak
ada kerjaan. Jadi aku yang minat bacanya sedang lagi dalam mood tinggi,
buka-buka deh bukunya Jane Austen. Ahh … Aku suka banget baca buku
classic-romance kayak gini. Sejak dulu pengen banget punya bukunya tante Jane.
Ahahaha
-Lama
sekali cinta dan penyesalan Anne memupus seluruh keasyikan masa muda. Akibatnya
adalah kemudaan yang layu terlampaui dini dan kelesuan semangat nan
berkepanjangan. – Hal 37
Bab pertama emang agak rumit, sukar,
lumayan berat karena tante Jane menulis dalam bentuk sastra. Siapa sih yang gak
kenal sama tulisannya si tante yang lumayan piawai dalam mengangkat tema-tema sosial?
Jadi gini, keluarga bangsawan Walter
Elliot mau menyewakan rumah Kellynch Hall di County Somerset karena terjerat
hutang. Kalo dipikir-pikir, Walter emang baik ya … setelah kehilangan istrinya,
ia tidak pernah mau menikah lagi. Elizabeth dan Anne adalah anak-anaknya Walter. Cuman yang paling dekat sama sang ayah adalah
Elizabeth karena mereka memiliki watak yang sama.
Di awal cerita, aku suka sama si
Anne yang punya karakter bijaksana, tulus, dan baik budi. Sayangnya apapun
perkataan Anne, tidak pernah dihiraukan oleh ayah dan saudara-saudaranya. Tapi
jangan salah, Anne punya sahabat dekat. Lady Russell. Wanita baik hati seolah
jadi pengganti ibunya yang sudah meninggal. Bisa dibilang, Lady Russell adalah
ibu baptis dari ketika anak Sir Walter. Cuman yang paling akrab sama wanita itu
ya, Anne. Karena gadis itu kurang mendapat perhatian dari keluarganya sendiri.
Konon, si Anne ini lagi berusaha
untuk membujuk ayahnya agar menyewakan rumah mereka hanya karena terjerat
hutang. Menurut Lady Russell yang bijaksana, ia
mengusulkan agar keluarga Walter mau hidup sederhana gak perlu mewah,
bahkan pada jaman dahulu para bangsawan selalu hidup sederhana ya ... Bisa sih
sebenarnya mereka melunasi hutang tersebut tanpa harus menjual Kellynch Hall.
Hanya sudah terlanjur glamour, Walter gak mau kekurangan uang dan gengsi banget
kalau sampai mengubah gaya hidupnya.
Lalu untuk kisah selanjutnya, kita
akan dipertemukan dengan kisahnya si Anne yang akan bertemu dengan cinta
pertamanya. Mereka sudah berpisah selama tujuh tahun, gimana ya perasaan Anne
ketika mereka bertemu lagi?
Duh, bikin baper si Anne … untuk
melupakan cinta pertamanya ia malah bergantung pada waktu, bahkan menolak
pinangan laki-laki yang menginginkannya.
-Dia tidak pernah jatuh
cinta lagi, kendati itulah satu-satunya obat alami yang mujarab untuk
menyembuhkan patah hati. – Hal 38
Q and A :
Males or Rajin?
Perihal males atau rajin, menurutku
relatif yaa …
Tergantung sikon, apalagi aku, tuh
orangnya moody-an. Kadang-kadang sih. Ahaha, cuman kadang dipaksa. Nanti kalo
dipaksa bakal jadi LILLAHITAALA sendiri koq. Ehehe …
Kali ini Anne harus berhadapan lagi
dengan Kapten Frederick Wentworth laki-laki yang pernah membuat Anne jatuh
cinta dan sempat melamar Anne pas berusia
19 tahun. Namun sayang, mereka tidak jadi menikah hanya karena latar belakang
sosial. Walter Elliot tidak memberi izin karena takut martabatnya jatuh.
Demikian, pun, Lady Russell yang berpendapat bahwa menikahkan antara keduanya
bukanlah tindakan yang bijak. Intinya keluarga Anne sangat mengecam hubungan
antara Wentworth dan Anne.
Mau tidak mau, Anne mengakhiri
hubungannya dengan kapten Wentworth. Anne merasa keputusannya sudah bijaksana,
namun kapten Wentworth tidak terima dan mengira Anne sangat plinplan. Akhirnya
Wentworth meninggalkan desa.
Sayangnya, Anne tidak pernah jatuh
cinta setelah perpisahan itu.
-Dia tidak pernah jatuh
cinta lagi, kendati itulah satu-satunya obat alami yang mujarab untuk
menyembuhkan patah hati. - Hal 38
Sebetulnya Anne pernah dekat dengan
salah seorang pria, namun gadis itu tidak begitu responsif yang akhirnya keburu
suka sama adiknya Anne yang lebih periang. Hal itu membuat Lady Russell
khawatir, takutnya Anne tidak pernah jatuh cinta lagi pada pria manapun.
-Lady Russell mulai was-was, bahkan nyaris putus asa- kalau-kalau Anne
takkan pernah terketuk hatinya, oleh pria berbakat nan berkecukupan yang mana
pun, untuk mengarungi biduk rumah tangga yang sejatinya amat cocok baginya.- Hal
39.
Keberuntungan pun diperoleh sama
kapten Wentworth setelah ditolak dan meninggalkan desa. Kapten Wentworth sukses
dalam karirnya menjadi perwira angkatan laut. Namun saat kakak perempuan kapten
Wentworth memutuskan untuk menyewa Kellynch Hill merupakan kesempatan mereka
bertemu. Sayangnya suasananya memang canggung, dan perasaan Anne yang dulu
mulai tergugah akibat kehadiran kapten Wentworth.
Pokoknya keberadaan kapten Wentworth
sungguh sangat membuat Anne resah. Namun alasan kenapa cinta pertamanya itu
berada di sana, yaa karena rencananya si wentwworth ini lagi mau nyari istri.
Hah?
Hal itu bikin Anne tambah gusar
dong.
Apalagi Wentworth mulai deket-deket
sama saudara Anne. Aduh kasian banget Anne, cuman ya mau gimana, setiap hari ia
selalu bertemu dengan Wentworth.
Hmm …
Kebayang gak sih, gimana perasaan
kamu jika setiap hari harus berhadapan dengan cinta pertama. Belum juga pupus
perasaannya, eh … tumbuh lagi hanya karena sering bersama. Ehm … bisa
ketebaklah endingnya tuh kayak gimana.
Kayak Pride and Prejudice. Kalo
pernah baca bukunya tante Jane yang satu itu, pasti tahu. Cuman aku suka
soalnya tante Jane nulisnya nyastra banget, kata-katanya puitis. Ah, pokoknya
karya-karya lama tuh emang mengagumkan.
Recommended banget buat kamu juga
yang ngambil Sastra Indonesia nih, bisa dipake buat bahan skripsi pake metode
Roland Barthes atau gak Pierce. Ahahaha … Ini bukan ajang promosi sih, cuman
kalo buku klasik yaa salah satunya aku mau recommended ini.
Komentar
Posting Komentar