Last Minute In Manhattan

Judul : Last Minute in Manhattan

Penulis : Yoana Dianika

Jumlah hal : 400 hal

Penerbit : Bukune

 

Blurb :

Di kota ini, kau akan bertemu Callysta.

Ia menemukan langit yang menaungi senja-

membuatnya merasa nyaman, seperti mendapat perlindungan. Membuatnya jatuh cinta.

 

Namun, jatuh cinta memang tidak semudah yang dibayangkan. Saat cinta mulai menyergap, yang bisa dilakukan hanyalah mempertahankannya, agar tak memburam dan menghilang ketika ragu dan masa silam ikut mengendap.

Di kota ini, gadis itu jatuh cinta,

Tetapi segera ia surukkan di lorong-lorong

Gedung-gedung meninggi, dan ia benamkan bersama senja yang tenggelam sempurna.

 

Hatiku masih terlalu rapuh,” begitu katanya.

Maukah kau menemaninya di Manhattan?

 

Review :

Dalam buku ini menggunakan sudut pandang campuran, ‘aku’ dan ‘dia’.

Well, siapa sih yang nggak mau punya calon kakak kayak Marquez Stanley. Baik, pengertian, selalu berusaha menyenangkan adiknya.

 

Yaps, Callysta Nararya yang baru ditinggal selingkuh oleh pacarnya, kemudian ibunya menikah dengan orang China, naasnya lagi, anak si orang China inilah selingkuhan pacarnya.

Ketika ayahnya memutuskan untuk menikah dan memperkenalkan calon mama barunya, disitulah Callysta ketemu sama Mark.

 

Iya memang, Mark bukan tokoh utama di kisah ini, cuman aku kagum aja karena dia sebagai kakak sangat peduli banget sama adik tirinya.

Callysta ikut bersama keluarga barunya ke California. Alasannya, karena Callysta mau mengobati patah hatinya semenjak ditinggal kekasihnya selingkuh.

 

Di California, Mark memperkenalkannya dengan Vesper Skyller, cowok tampan juga penyuka astronomi. Tak disangka, mereka saling suka satu sama lain.

Di sini, aku suka banget sama Callysta yang punya pemikiran dewasa, dia selalu mencoba memahami Vesper, begitupun sebaliknya.

Kalo Mark, gimana? Pas pertama kali baca ini, kupikir si Cally endingnya bakal sama Mark, eh … tahu-tahunya enggak, malah si Mark yang mendukung banget hubungan adik tirinya sama sahabatnya itu. Pas Cally sama Vesper lagi berantem, Mark yang selalu berusaha agar keduanya baikan. Mark suka menggoda adik tirinya, loh.

Konfliknya nggak terlalu rumit.

Dari awal memang udah ada konflik, yaitu konfliknya Cally sama Abram. Lalu konflik mulai bermunculan setelah mengenal Vessy, hubungan mereka kadang tidak berjalan mulus, hanya saja kalo emang udah cinta, kedua sejoli bisa saling meredam emosi dan saling memaafkan satu sama lain.

Cuman gerah aja aku, karena tiap ada cowok yang lagi deket sama Cally pasti ada aja cewek yang cemburu sama dia.

Pertamanya si Abram, dia malah udah jadian sama Maggie tanpa sepengetahuan Cally, hingga bikin hubungan Cally dan Abram putus.

Lalu si Vessy, cewek yang lagi kecantol sama Vessy namanya Rachel, cuman Vessy cuek aja dan lebih suka deketin Cally.

 

Endingnya, Vessy mau menikahi Cally.

Baca aja bukunya, seruuuu banget…

Quotable :

  • Bagiku, dalam menjalin hubungan bukan kesempurnaan yang seharusnya dicari, melainkan bagaimana menyempurnakan hal-hal yang sebelumnya belum sempurna. -hal 10
  • Di beberapa kasus, bahasa mata lebih jujur daripada bahasa lidah. Banyak hal yang bisa terbaca dari mata dan tidak tergambar dari lidah. -hal 11
  • Komunikasi dan kepercayaan dari kedua belah pihak adalah hal yang paling diperlukan dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Jika dua hal tersebut sudah meluntur, memangnya ada hal lain yang bisa membentengi hubungan itu? -hal 12
  • Seharusnya, cinta bisa membuat seseorang merasa nyaman. Jika cinta sudah membuatmu merasa terluka, kau tidak pantas mempertahankannya --apapun alasannya. -hal 12
  • Saat seseorang berusaha --semesta akan berkonspirasi mewujudkan usahamu menjadi sebuah hasil. -hal 22
  • Bagiku, cinta ibarat barang pecah belah. Cinta layaknya gelas --sekali pecah, susah untuk disatukan lagi. Kau pasti tahu maksudku. Sekalinya cinta dikhianati, susah sekali untuk merintis kepercayaan di hati orang yang sama. -hal 30
  • Jagalah apa yang membuatmu tersenyum --jangan menjaga apa yang membuatmu sedih. Hidup itu singkat, dinikmati sajalah. -hal 45
  • Manusia memang memiliki kecenderungan ingin merasakan sesuatu yang belum pernah dirasakan. -hal 58
  • Sepertinya, saat kau mulai menyukai seseorang, apapun yang menakutkan bagimu tiba-tiba saja terasa menyenangkan. Seperti aliran energi tersendiri yang susah dijabarkan. Bahkan, reaksi kimia sekalipun tidak bisa menjelaskan apa yang saat ini sedang terjadi pada otakku. -hal 87
  • Hidup cuma sekali, nikmati saja dengan senang hati. Hidup itu tidak tertebak --banyak hal tak terduga yang bisa saja akan terjadi padamu. Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan seseorang, terlebih menentukannya. -hal 91
  • Saat kau masih ada di rahim ibumu, Tuhan sudah menantangmu akan dua hal: kau terus hidup untuk terlahir di dunia dan bertekad untuk menjalani apapun risiko yang akan menghadangmu --atau kau mati dan tidak pernah terlahir di dunia sama sekali. Hanya orang-orang yang punya keberanian ekstra yang berhasil terlahir di dunia dan hidup sampai saat ini. -hal 92
  • Saat kau panik, hal pertama yang kau lakukan adalah menerima bentuk rasa nyaman yang diberikan orang lain padamu. -hal 112
  • Kau tahu, menebak-nebak perasaan orang lain kepadamu seperti ini benar-benar merepotkan, sering membuat kesal. Inginnya sih nggak geer, tapi kadang sinyal yang diberikan orang tersebut terlalu kuat untuk tidak membuat kita geer. -hal 115
  • Untuk saat ini, kubiarkan hatiku berada pada tempatnya: menikmati perhatian yang diberikan orang lain padaku dengan hati nyaman. -hal 115
  • Cinta itu datang tanpa diundang --dan itulah yang membuatku takut. Saat datang, cinta menawarkan secangkir kebahagiaan, tetapi di dalamnya terdapat bermacam rasa pahit. Satu hal yang kutakutkan saat mulai menyukai seseorang: aku tidak siap jika suatu saat rasa sukaku ini tidak terbalas. -hal 116
  • Dia datang saat roda kehidupanku terasa berhenti berputar. Tidak ada yang bisa membuatmu nyaman selain seseorang yang menyediakan tempat terhangat untukmu, kan. -hal 153
  • Kehadiran orang di sekelilingmu pasti punya arti, begitupula kepergiannya. -hal 153
  • Kalau manusia merasa gengsi untuk meminta maaf dan mengikhlaskan sesuatu, lama-lama dunia akan dipenuhi kebencian. -hal 167
  • Terkadang, saling memaafkan memang perlu untuk memperbaiki keadaan. -hal 167
  • Memercayai orang yang bahkan tidak bisa dipercaya ternyata lebih berat daripada hanya sekadar dilukai. Memikirkan orang yang ternyata sudah berada digandengan orang lain ternyata lebih menyedihkan daripada dipermalukan di depan umum. -hal 206
  • Menangislah …, kau itu kadang menyebalkan --berpura-pura kuat padahal kau sendiri rapuh. -hal 209
  • Saat menyukai seseorang dan waktu yang digunakan untuk bertemu jarang, saat itulah rindu menumpuk. -hal 210
  • Cinta itu rumit karena pada dasarnya cinta adalah salah satu emosi manusia yang terperangkap di dalam rasa. Bagaimana rasa diungkapkan untuk menjadi sesuatu yang nyata adalah suatu kesulitan yang tidak bisa dijelaskan dengan akal logika. Seperti sepi yang sering menunjukkan jiwa. Cinta adalah sesuatu yang bergerak mutlak atas segala kendali rasa. -hal 235
  • Kau jangan memandang hal disekelilingmu dari segi hitam putih saja. Di dunia ini, tidak selamanya yang hitam itu buruk, tidak selamanya yang putih itu baik. Dunia adalah keseimbangan --tempat kebaikan dan keburukan mencari tempat untuk mendapatkan titik yang sama. -hal 237
  • Masa depan sama tidak jelasnya dengan masa lalu --butuh diraba dan diperhatikan agar tidak salah melangkah. -hal 258
  • Ini perang. Perang melawan kebodohan dan akal logika. Kalau hanya memburu kesenangan, bukan kebahagiaan yang akan di dapat--karena pada saat itu akal logika benar-benar mati. Cinta memang berasal dari hati yang mengendalikan rasa, tetapi harus dikendalikan dengan otak yang meliputi logika. -hal 259
  • Aku benar-benar merindukanmu. Tersiksa sekali memutuskan komunikasi denganmu selama ini…. -hal 261
  • Orang-orang seperti itu, yang mengalami depresi berat dalam hidup dan tidak bisa meng-handle, biasanya akan melakukan hal-hal instan. Pakai obat-obatan terlarang, misalnya. -hal 274
  • Tidak ada mimpi yang tidak bisa diraih. Yang ada hanyalah orang-orang yang tidak mewujudkan dan tidak berusaha untuk meraihnya. -hal 274
  • Kalimat yang diucapkan oleh seseorang yang disukai terkadang bisa menjadi lecutan semangat yang melebih apapun. -hal 275
  • Masa lalu bukan tempat yang bagus untuk disinggahi. Tempat yang bagus untuk disinggahi adalah ‘saat ini’ karena dari ‘masa kini’, kamu bisa merencanakan sesuatu untuk masa depanmu. -hal 292
  • Kalau nggak, mana mungkin dia play behind di belakangku dengan gadis tukang perintah sepertimu. -hal 323
  • Tidak sepantasnya kau menghiraukan hal-hal yang membuatmu risau seperti itu. Termasuk saingan. Kalau kau menyukai seseorang, sukailah dengan caramu sendiri. -hal 326
  • Rumus utama untuk bisa survive di sini: jangan berlaku terlalu baik dan terlalu sopan pada orang lain --. -hal 354
  • Mobilitas orang Manhattan tinggi, Setiap hari mereka selalu dibayangi dengan kehidupan high class --yang mendorong mereka untuk menunjukkan bahwa merekalah manusia yang paling pintar di seluruh jagat raya ini. -hal 354
  • Dia menyukai senja, bahkan sosoknya itu sendiri seperti senja bagiku. Menenangkan. -hal 358
  • Ternyata, jatuh cinta memang tidak semudah yang dibayangkan. Saat cinta mulai menyergap yang bisa dilakukan hanyalah mempertahankannya; agar tidak kabur dan menjadi sesuatu yang buram seperti ini. -hal 358
  • Aku ingin menunjukkan hal terbaik yang pernah diberikan matahari untuk bumi --senja sempurna. -hal 378
  • Sejauh ini, aku belum pernah membangun komitmen dengan serang gadis pun. Tapi, saat berada di sampingmu, aku memikirkan hal lain --tentang komitmen. -hal 381
  • Dalam menjalin hubungan, bukan kesempurnaan yang dicari, melainkan caramu menyempurnakan hal yang tidak sempurna itu dengan pasanganmu. -hal 381
  • Tapi, bukankah hubungan yang seperti itu terasa manis dan menantang --saat dalam hubungan ada pertengkaran yang dampaknya akan membuatmu merindukan orang terkasih setengah mati. -hal 387

Komentar