Judul : Yozakura (Sakura Malam)
Penulis : Primadona Angela
Jumlah hal : 370 hal
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Blurb :
Sakura season this year will be
The most beautiful. Do you know why?
Because probably it,s my last time seeing them …
Nila dan Akane, dua perempuan dari budaya dan bahasa berbeda. Semesta menjadikan mereka sahabat, dan jarak serta status sepertinya malah mendekatkan mereka.
Namun sahabat terdekat sekalipun kadang masih menyimpan rahasia …
Ketika Akane divonis mengidap kanker, hidup dua sahabat itu pun berubah. Bagaimanapun, entah Akane akan menjadi seorang penyintas atau kalah dalam pertarungan melawan penyakitnya, mereka berdua bertekad : apapun tak boleh merusak persahabatan mereka.
Tidak juga rahasi.
Namun seperti ungkapan mono no aware, segala sesuatu di dunia ini hanya sementara, Akane dan Nila harus berusaha menggapai bahagia … selagi bisa.
Review:
Pernah berteman dengan orang asing?
Atau punya kenalan orang asing?
Sejenak buku ini ngingetin aku sama salah seorang kenalan, dia berasal dari China yang kebetulan adalah mahasiswa pertukaran pelajar di kampus. Aku dikenalin sama salah seorang teman anak PKN. Berteman sama anak dari luar itu memang menyenangkan. Disitu kita bisa sharing-sharing, tuker pikiran, ngenalin budaya masing-masing.
Next to Book :
Persahabatan jarak jauh yang dibangun oleh Nila dan Akane begitu erat, mereka terbuka satu sama lain, saling membela ketika ada orang yang memojokkan salah satu, saling menguatkan ketika jatuh dan saling memberi semangat ketika ada yang terluka. Ini nih, contoh persahabatan yang sebenarnya.
Aku apreciate banget sama Nila, ketika Akane divonis sakit kanker, Nila berusaha keras buat bikin Akane bahagia. Apalagi ketika ia tahu bagaimana kondisi Akane yang semakin parah, Nila bela-belain pergi ke Jepang demi ngurusin Akane. Yah, kalo dipikir-pikir, seperti saat ini, ada gak sih orang yang bela-belain ngabisin uang, waktu, tenaga buat nemenin temennya yang lagi sakit parah?
Tapi salah satu alasan kenapa Nila ke Jepang juga karena kedok dari calon suaminya terbongkar. Tiba-tiba aja, ada yang ngaku kalo si ceweknya hamil gara-gara Daniel. Selain merawat Akane, dia juga merawat hatinya yang terluka. Namun, she’s got lucky.
Di negara sakura itu dia dapat calon suami. Sora, sepupu suaminya Akane. Tadinya Sora dan Nila bermusuhan, karena si Sora sering salah paham dan negative thinking banget sama Nila. Tapi lama-lama Sora sadar dengan maksud baiknya Nila. Aku aja gregetan liat tingkah mereka berdua, sering berantem tiap kali ketemu.
Aku sayang aja karena tokoh yang sejak awal cerita ditonjolkan sama penulis akhirnya meninggal. Akane. Sebelum meninggal, Akane membuat surat buat orang-orang terdekatnya.
Aku belajar cara bersahabat yang sebenarnya dari buku ini. Sahabat yang nggak ilang-ilangan, bahkan selalu ada meski komunikasinya lewat dunia maya. Cara mereka berinteraksi adalah saling kirim e-mail dan menceritakan kegiatan masing-masing.
Quotable :
Tidak semua akan mengerti semua perasaan yang ada di hati. Dan kalau itu terjadi, Tuhan saja yang sanggup benar-benar memahami. -hal 29
Manusia pasti pernah lemah. Semangatnya pernah patah. Namun manusia diberkati keteguhan hati, yang menyebabkannya bisa bangkit, lagi dan lagi. -hal 53
Kadang, ketika kehilangan pegangan, baru pada saat itulah kita menemukan iman. -hal 61
Tuhan ingin kita lebih menghargai satu sama lain. Kita sulit berkomunikasi langsung, apalagi bertemu, ini adalah ujian agar kita lebih mendekatkan diri satu sama lain, dan tetap bisa saling menguatkan meski kita tinggal di tempat yang berjauhan. -hal 70
Tanpa dukungan orang lain, hidup kita akan terasa lebih hampa. -hal 76
Dan hidup pun terus bergulir, meski sesekali, ada air mata yang mengalir. -hal 80
Second chance in life. We all have second chances as long as we are still breathing. -hal 85
Kita tak bisa menebak apa yang akan terjadi. Entah bahagia atau nestapa yang akan menghampiri esok hari. -hal 90
Ketika hujan badai menerpa, fokuslah pada pelangi yang mungkin akan menjelma. Dalam setiap kesulitan, Tuhan akan berikan jalan. -hal 99
We sometimes think we don’t have second chances. Actually, we do. As long as we are alive, God still gives us the time for second chances. -hal 119
Kehidupan itu bagaikan air; Mengalir dan mengembara ke mana-mana tanpa bisa ditebak jalannya. Kehidupan membuat orang semakin mahir; Bersiap-siap untuk masa depan yang tak pasti arahnya. -hal 134
Teruslah melangkah. Majulah. Yang lalu sudah ada di belakang, dikenang, tak usahlah. Kita tak punya kekuatan untuk bertahan. Waktu yang akan membuktikan. -hal 140
Some things must be faced, so you can finally let go. -hal 148
Kadang naik, kadang turun. Kadang bahagia, kadang sengsara. Begitulah kehidupan. Kita hanya bisa berusaha berdamai dengannya. -hal 162
Seorang sahabat akan selalu ada untuk kita, di mana pun, kapan pun. Kehadirannya dapat dirasakan meski dia tidak berada di sampingmu. -hal 167
When your good friends need you, even though they tell you not to bother, you’ll be compelled t help in any way you can. And no, it will never be a bother. -hal 180
Rasa bersalah itu seperti oksigen yang kau hirup. Tak kasatmata, tapi akan selalu ada. -hal 200
Wasapadalah kalau sudah urusan hati, karena bisa dibawa sampai mati. -hal 209
Romantisme ada ketika dua orang yang saling cinta menerima satu sama lain dan tetap bahagia. -hal 229
Dari mana datangnya? Mengendap dan menanti saat tepat untuk berkata, inilah cinta? Atau tiba-tiba menghantam dan menyapa, halo, kau tak bisa menghindarinya? -hal 234
Ada hal-hal yang tak bisa kita tolak keberadaannya. Duka dan suka, dua contohnya. -hal 289
Ada saatnya kita mengaku, bahwa kita bisa terpaku dan tergugu di hadapan sesuatu. -hal 313
Dalam beberapa kesempatan, mungkin harus berhenti dulu sebelum memutuskan ke mana kita akan pergi. -hal 321
Di dalam diri, kalau kau meraihnya dengan hati-hati, ada kekuatan bernama naluri. -hal 328
Komentar
Posting Komentar